Sondag 10 Maart 2013

PROPELLER SHAFT

 
Gambar 1. 2-Joint Type Propeller Shaft
Propeller shaft berfungsi untuk memindahkan atau meneruskan tenaga dari transmisi ke difrensial. Propeller shaft dibuat sedemikian rupa agar dapat memindahkan tenaga dari transmisi ke difrensial dengan lembut tanpa dipengaruhi kondisi permukaan jalan dan ukuran beban.
Propeller shaft dibuat dari tabung pipa baja yang memiliki ketahanan terhadap gaya puntiran atau bengkok. Pada umumnya propeller shaft terdiri dari satu pipa yang mempunyai dua penghubung yang terpasang pada kedua ujung berbentuk universal joint.
Universal joint berfungsi untuk meredam perubahan sudut dan untuk melembutkan perpindahan tenaga.
Tipe propeller shaft dua bagian dengan tiga joint kadang-kadang menggunakan bearing tengah yang bertujuan untuk menguragi getaran

Gambar 2. 3-Joint Type Propeller Shaft

Fungsi Poros Propeller

Poros propeller memiliki 3 (tiga) fungsi utama:
·         Untuk memindahkan putaran dengan lembut dari transmisi ke poros sambungan roda belakang.
·         Untuk meneruskan dan menyalurkan tenaga pada roda belakang saat bergerak naik dan turun.
·         Untuk menyediakan penyesuaian pada gerakan melentur karenaperubahan panjang poros penggerak.
Pada kendaraan yang bermesin didepan dengan penggerak roda belakang, salran penggerak terdiri dari rangkaian batang poros penggerak dan sambungan sumbu roda belakang.
pada buku informasi ini, kami hanya membahas batang penggerak.
Bagian Utama Dan Fungsi Utama Rangkaian Poros Penggerak.
Slip yoke
menghubungkan poros keluaran transmisi ke sambungan universal (universal joint) depan
Front Universal Joint
mengikat slip yoke pada poros penggerak (drive shaft)
Drive shaft
memindahkan gaya putar dari sambungan universal depan ke sambungn universal belakang (rear Universal joint).
Rear Universal Joint
melenturkan sambungan yang menghubungkan sumbu penggerak dengan yoke deferensial
Yoke rear
memegang sambungan universal belakang dan memindahkan gaya putar ke rangkaian gigi sumbu roda belakang
Cara Kerja Poros Penggerak
Kendaraan Dengan Mesin Depan, Penggerak Roda Depan.
Kendaraan dengan penggerak roda depan tidak memiliki batang penggerak (propeller). Melainkan kendaraan ini memiliki sebuah transaxle yang terdiri dari:
·         Kopling (hanya untuk transmisi manual)
·         Transmisi (untuk manual dan otomatis)
·         Batang defrensial depan (atau setengah batang)
·         Bantalan batang
·         Sambungan universal kecepatan konstan.
Transaxle dibautkan pada mesin, batang half mengirimkan gaya putar dari mesin dan transmisi ke roda. Sambungan universal kecepatan konstan dipasangkan pada ujung bagian dalan masing-masing poros
Sambungan kecepatan konstan (KK) memungkinkan batang penggerak melakukan putara dengan sudut yang kecil dan perubahan panjang sesuai gerakan roda mengikuti permukaan jalan.
Sambungan kecepatan konstan berikutnya pada transmisi pada sambungan inboard (sambungan pluge) sambungan ini menggunakan bantalan roll pada ujung batang diteruskan melalui sambungan le "plunge" saat panjang batang berubah.
Sambungan kecepatan konstan pada penghubung (hub) roda adalah sambungan inboard juga sama sambungan burfiekd, sambungan ini bersifat tetap diam san tidak berubah panjangnya.
Sambungan kecepatan konstan;
·         Membawa gaya putar dari mesin dan transmisi ke roda yang bersentuhan dengan jalan
·         Meneruskan gerakan kemudi sebaik mungkin pada gerakan kendaraan naik atau turun.
Gambar 3. Poros penggerak dari penggerak roda depan
Kendaraan Dengan Mesin Didepan, Penggerak Roda Belakang
Gaya putar atau gerakan dari batang output transmisi kesumbu belakang dilakukan pada batang penggerak (batang propeller atau batang tail)
Sumbu batang kendaraan bergerak naik atau tutun, relatif terhadap transmisi dan batang penggerak harus memeindahkan gaya putar melalui berbagai perubahan sudut dan panjang.
Sambungan universal dan slip yoke (lihat gambar 4 bawah) dapat melakukan penyesuaian yang dibututhkan sebagai akibat perubahan tempat yang dilalui kendaran selaam berjalan. Ini mungkin dilakukan karena sambungan universal memungkinkan 2 (dua) batang bergerak dalam sudut yang berbeda satu dengan yang lain.
Sebagai contoh, bila kendaraan menumbuk gundukan/benjolan dijalan, sudut belakang ditekan keatas dan relatif terhadap bodi mobil. Sambungan universal memungkinkan jalur penggerak tetap pada posisi melentur tanpa menyebabkan kerusakan pada batang penggerak.
Dalam keadaan yang sama, slip yoke atau sambungan slip yang  terpasang pada batang output transmisi memungkinkan adanya perubahan kecil pada panjang penggerak dengan meluncur kedalam atau keluar dari trasnmisi.
 
 
Gambar 4. Bentuk rangkaian batang propeller
Kendaraan Dengan Penggerak Empat Roda
Gambar 5. Jalur penggerak pada penggerak empat roda
Kendaraan-kendaraan yang lebih kecil dengan penggerak empat roda menggunakan pengaturan jalur penggerak yang mirip dengan kendaraan dengan mesin dibelakang,  Kendaraan dengan penggerak roda depan telah dijelaskan diatas, tetapi dengan tambahan pada batang output yang diperpanjang hingga sumbu depan.
Kendaraan dengan penggerak empat roda memiliki jalur penggerak pada kedua sumbu kendaraan depan dan belakang.  Serupa dengan rangkaian sumbu belakang kendaraan yang konvensional.  Pada sumbu belakang dan sedikit berbeda unit sumbu pada bagian depan.  Sumbu penggerak depan harus meemiliki fasilitas untuk mengemudikan kendaraan. Dua sumbu pemindahan gaya putar dari transmisi dilewatkan unit deferensial dan batang sumbu untuk menggerakkan empat roda kendaraan.

Gambar 6. 4WD Front Propeller Shaft

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking